UA-83233104-1

Thursday 10 October 2013

STIMULASI AGAR ANAK PANDAI BERGAUL

STIMULASI AGAR ANAK PANDAI BERGAUL

Perkembangan sosial-emosional anak mulai tampak sejak mereka dilahirkan. Itu yang nantinya merangsang anak untuk beradaptasi secara sosial. Kendatipun demikian kemampuan tersebut tidak begitu saja dapat dimiliki oleh setiap anak. Semua butuh stimulasi yang dapat mengasah kemampuannya tersebut.

Sejak lahir seorang bayi telah belajar merespon setiap kejadian yang dilihatnya. Namun bagaimana cara meresponnya, setiap bayi membutuhkan pengarahan/ bimbingan. Jika pada tahun-tahun pertamanya orangtua selalu tersenyum tatkala bersamanya, menyapanya dengan menyebut namanya, maka iapun akan melakukan hal yang sama ketika bertemu dengan orang-orang yang dikenalnya.

Inilah proses awal seorang bayi untuk berkomunikasi secara sosial dengan lingkungannya.
Dengan semakin bertambahnya usia bayi, maka kemampuannyapun akan meningkat. Tentu saja peran orangtua dalam memberikan stimulasi tetap berlanjut. Menginjak tahun ke dua sejak kelahirannya, seorang bayi mulai tertarik untuk berteman. Awalnya bayi akan mendekat
dan mencoba untuk bergabung dalam suatu permainan. Hal ini terjadi melalui proses yang pada tahap sebelumnya bayi hanya menyukai perjumpaan pertemanan. Artinya ia hanya melihat dan memperhatikan teman yang sedang bermain, akan tetapi ia belum mau terlibat dalam permainan. Setelah proses adaptasi berlangsung maka bayi mulai mau bergabung dan bermain bersama-sama. Hanya saja ini tidak bisa berlangsung lama. Karena perkembangan emosinya masih lebih ke arah kepentingan diri sendiri. Keterlibatannya dengan lingkungan sosial lebih berdasarkan pada kesenangan pribadi.

Menginjak tahun ke tiga, rasa toleransi mulai berkembang. Batita mulai bisa bergabung dalam suatu permainan dan juga bisa bekerjasama. Ia mulai bisa menunggu giliran serta bergantian. Pada masa ini membiasakan anak untuk memperkenalkan diri dengan orang lain yang belum ia kenal akan sangat membantu meningkatkan kemampuan sosialisasinya. Perkenalan bisa dilakukan terhadap bayi, anak-anak, maupun orang dewasa lainnya. Ajarkan kepadanya cara berkenalan yang baik, seperti: tersenyum, menyebutkan nama, berjabat tangan, dan sebagainya.

Berikutnya adalah mengajarkan bagaimana menyapa anak-anak yang dijumpainya, di lingkungan sekitar rumah. Membiarkannya bertemu, berbaur dan berkomunikasi dengan orang banyak serta melatihnya untuk bertanya, meski terhadap orang yang tidak ia kenal akan meningkatkan kemampuannya dalam bergaul. Ini bisa dimulai ketika anda berbelanja di Supermarket, cobalah memintanya untuk bertanya tentang keberadaan suatu barang pada pelayan. “Dimana letak pasta gigi untuk anak-anak?”, “di lorong mana letak mentega”, “di sebelah mana gula merah?”, dan sebagainya.

Dan yang terakhir perkenalkan padanya tentang bagaimana menerima peraturan dalam suatu permainan, juga latihlah untuk bisa bersabar menunggu giliran. Karena jika tidak seorang anak akan cenderung memaksakan kehendaknya, tidak mau mengalah, bersikap acuh tak acuh dan ini akan menghambat proses sosialisasinya.

***

Mungkin anda membutuhkan artikel ini:
10 kesalahan orangtua dalam mendidik anak
Stimulasi Bayi dan Anak
Stimulasi Agar Anak Pandai Bergaul
Menjadi Supermom yang Sukses Dunia

4 comments:

  1. mengajari anak itu kudu sabar ya mb :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mbak. Saat menghadapi anak, maka saat itulah kesabaran kita sedang diuji. Jika kita lolos ujian, pahalalah hadiahnya. Namun jika tidak, maka kitapun akan semakin besar energi untuk tidak sabarnya. Artinya ketika kita sabar, maka kita akan semakin dekat Allah. dan saat kita tidak bisa sabar, berarti kita semakin jauh darinya. Ahhh.... maaf ya, jadi kayak ceramah sayanya. He... salam kenal mbak, makasih telah berkunjung.

      Delete
  2. Iya mbak, menstimulasi anak agar ia pandai bergaul memang harus sedini mungkin. Anak saya 2 tahun 6 bulan, juga sudah mulai saya ajarkan utk mudah bersosialisasi :)

    ReplyDelete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.